Dok. Thinkstock
Saat
hendak memiliki momongan, tentunya Anda ingin pasangan dalam kondisi
seprima mungkin, termasuk keadaan spermanya. Namun terkadang, gaya hidup
yang salah bisa membuat sperma pasangan berkurang kualitasnya.
Apa saja yang bisa membuat produksi sperma menurun? Seperti dikutip dari Health, berikut ini tujuh hal yang bisa menyebabkan kualitas sperma berkurang. Klik next untuk melihat penjelasannya.
Apa saja yang bisa membuat produksi sperma menurun? Seperti dikutip dari Health, berikut ini tujuh hal yang bisa menyebabkan kualitas sperma berkurang. Klik next untuk melihat penjelasannya.
1. Suhu yang Terlalu PanasMenurut
Hal Danzer, MD, seorang spesialis masalah kesuburan asal Los Angeles,
jika temperatur testis naik hingga 98 derajat, produksi sperma bisa
terhenti dan dampaknya bisa terjadi hingga beberapa bulan. Salah satu
hal yang bisa membuat suhu testis naik adalah berendam dalam air panas.
Temperatur yang tinggi tidak baik untuk testis, dan berdasarkan studi
yang diterbitkan pada 2007, berendam selama 30 menit di Jacuzzi atau bak
panas bisa menurunkan produksi sperma sementara. "Karena sperma butuh
waktu lama untuk dewasa, maka produksi bisa kembali pulih dalam jangka
waktu tiga, enam bahkan hingga sembilan bulan," jelas Paul Shin, MD,
urologist di Washington, D.C.
2. Demam Tinggi"Saat
ada pasien pria mengeluhkan masalah kesuburan tapi berdasarkan
pemeriksaan, air maninya dalam kondisi bagus, maka pertanyaan pertama
yang akan saya ajukan adalah, 'Apakah Anda pernah sakit dalam tiga bulan
terakhir?'" kata Kurt Wharton, MD, ahli kesuburan dari San Fransisco.
Demam tinggi juga bisa menaikkan suhu tubuh, yang artinya memberi dampak
pada menurunnya produksi sperma. Konsentrasi terbentuknya sperma bisa
menurun hingga 35 persen, selama orang tersebut mengalami demam.
3. LaptopKomputer
laptop juga menjadi salah satu faktor penyebab terganggunya sistem
reproduksi pria. Menurut para peneliti di State University of New York,
ada korelasi langsung antara penggunaan laptop dan kenaikan suhu pada
area scrotum. Banyak pria terbiasa menggunakan laptopnya dengan cara
dipangku. Ternyata kebiasaan ini bisa dapat mengurangi kesuburan. Para
peneliti dalam studi bernama 'Fertility and Sterility' mencatat bahwa
pemanasan skrotum lebih dari 1,8 derajat sudah cukup mengakibatkan
kerusakan pada sperma.
4. Celana Dalam yang Terlalu KetatPria
yang sering memakai celana dalam terlalu ketat juga bisa menurun
produksi spermanya, meskipun dampaknya tidak terlalu signifikan. Untuk
itu, Dr Wharton menyarankan untuk lebih sering mengenakan boxer daripada
celana dalam. "Boxer lebih aman dari celana dalam. Tidak disarankan
juga memakai celana olahraga ketat dalam waktu yang lama," tambah Dr
Wharton. Ia menjelaskan, semakin sempit celana yang dikenakan pria, akan
semakin kecil pula 'lingkungan' yang memberi kesempatan tubuh untuk
memproduksi sperma.
5. Telepon Seluler"Sebuah
studi yang dilakukan pada 2008 menemukan bahwa pria dengan tingkat
intensitas pemakaian ponsel yang tinggi (lebih dari empat jam per hari),
jumlah spermanya jauh lebih sedikit dan pergerakan sperma juga lebih
lambat," jelas Dr Shin. Untuk mengurangi eksposur radiasi, Dr Shin
menyarankan para pria untuk menyimpan ponsel mereka di dalam tas, tidak
di kantong celana. Namun, karena studi tentang pengaruh ponsel terhadap
kualitas sperma masih sangat sedikit, beberapa dokter kurang setuju
dengan pernyataan tersebut.
6. ObesitasObesitas
kerap diasosiasikan dengan peningkatan produksi hormon wanita
(estrogen), tapi di sisi lain bisa menurunkan jumlah sperma. Menurut
Daniel A. Potter, MD, dari Huntington Reproductive Center di California,
masalah berat badan ini juga menyebabkan disfungsi seksual dan
kemandulan. Dibandingkan dengan pria dengan berat badan normal atau
berlebih, pria obesitas memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dan
fungsi testisnya juga berkurang. Namun berdasarkan studi yang dilakukan
World Health Organization, hal itu hal itu hanya terjadi pada pria
dengan tingkat obesitas yang sudah akut.
7. Rokok dan Minuman Beralkohol"Rokok,
alkohol dan ganja bisa merusak fungsi seksual," ujar Dr Potter.
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa membawa dampak buruk
pada kualitas dan produksi air mani, sementara rokok bisa merusak
motilitas sperma. Sejumlah studi juga menunjukkan bahwa menghisap rokok
bisa merusak DNA sperma dan meningkatkan risiko disfungsi ereksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar